DAFTAR ISI
1.HARIMAU SUMATRA ( PANTHERA TIGRIS SUMATRAE )
2.IKAN BELIDA ( NOTOPETRUS CHITALA )
3.KANGURU POHON (DENDROLAGUS MAYRI)
4.ANOA (BUBALUS DEPRESSICORNIS)
5.TAPIR
6.ORANG UTAN
7.BADAK BERCULA 1 (RHINOCERAS SUNDAINUS)
8.ELANG JAWA ( SPIZAETUS BARTELSI)
9.MONYET WOLAI SULAWESI
10.BADAK BERCULA 2 ( DICERORHINUS SUMATRARENSIS)SUMATRA
11.MUSANG CONGKOK ( PRIONODON LINSANG )
12.SINGUAR ( TARSIUS BANCANUS)
13.BABI RUSA ( BABYROUSA BABYRUSSA)
14. JALAK PUTIH (STURNUS MELANOPTERUS)
15.PESUT MAHAKAM (ORCAELLA BREVIROSTRIS)
16 .MACAN TUTUL JAWA (PANTHERA PARDUS MELAS)
17. KURA-KURA HUTAN SULAWESI (LEUCOCEPHALON YUWONAI)
18.BERUK MENTAWAI (MACACA PAGENSIS)
19.MONYET EKOR BABI (SIMIAS CONSOLOR)
20.TOKHTOR SUMATERA (CARPOCOCCYX VIRIDIS)
21.RUSA BAWEAN (AXIS KUHLII)
22.GAGAK BANGGAI (CORVUS UNICOLOR)
23. BEKANTAN
24.BURUNG KACAMATA SANGIHE (ZOSYEROPS NEHRKORNI)
25. GAJAH SUMATERA (ELEPHAS MAXIMUS SUMATRANUS)
26.CELEPUK SIAU (OTUS SIAOENSIS)
FAUNA LANGKA DI INDONESIA
1.
HARIMAU SUMATRA ( PANTHERA TIGRIS SUMATRAE )
Merupakan subspecies harimau yang paling kecil dan berwarna paling gelap yang habitat aslinya di pulau sumatra.Dan termasuk salah satu dari 6 subspecies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini. Diperkirakaan saat ini populasi di habitat liar terutama mendiami taman-taman nasional di sumatra sekitar 400-500 ekor.
2.
IKAN BELIDA ( NOTOPETRUS CHITALA )
Ikan belida atau lopis atau pipih , sekarang sulit di tangkap karena semakin langka dan rusaknya ekosistem habitat nya di sungai serta penangkapan besar-besaran. Dulu ikan belida digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan pempek dan kemplang di daerah Palembang. Sebaran habitat di Pulau Sumatra,jawa,kalimantan dan smenanjung malaya.
3.
KANGURU POHON (DENDROLAGUS MAYRI)
Satwa endemik bertubuh kecil yang hanya di temui di pegunungan wondiwoi di Papua. Pada tahun 2008 di perkirakan jumlahnya tinggal 50 ekor saja.
Kanguru pohon merupakan jenis kanguru yang berhabitat tinggal di atas pohon.Setidaknya terdapat 12 jenis kanguru pohon yang mendiami pulau Papua.Kanguru ini berbulu hitam suram dengan berat sekitar 9,5 kg dan di beberapa bagian terdapat warna kuning,merah dan putih.
4.ANOA (BUBALUS DEPRESSICORNIS)
Anoa adalah hewan endemik pulau sulawesi sekaligus maskot provinsi sulawesi tenggara.Berdasarkan penyebarannya hewan ini termasuk jenis hewan peralihan.Sejak tahun 1960 anoa berada dalam status terancam punah.Saat ini di perkirakan populasi anoa tinggal 5000 ekor. Anoa banyak di buru untuk di ambil tanduk,daging dan kulitnya. Hewan ini sekilas mirip kerbau.Anoa adalah hewan herbivora yang hidup semi soliter.
5.TAPIR
|
tapir |
Hewan ini dari bentuk terlihat perpaduan antara babi hutan,badak dan trenggiling,sedang lenguhannya terdengar seperti burung. Tapir adalah hewan mamalia yang di Indonesia saat ini hanya ada di pulau Sumatera tepatnya di kawasan bagian selatan seperti danau toba,taman nasional kerinci seblat dan lampung.Bentuk tubuh dewasa mencapai 225 cm .
6.ORANG UTAN
Terdapat 2 species orang utan di indonesia yaitu Orangutan Kalimantan / Borneo (Pongo pygmaeus) dan Orangutan Sumatra (Pongo abelii
)
Binatang ini sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau coklat.Mereka tidak berekor ,degan kepala besar dan mulut tinggi.Berat oarng hutan dewasa sekotar 30-90 kg.
Habitat tinggal di Indonesia hanya di pulau sumatra dan kalimantan.
7.BADAK BERCULA 1 (RHINOCERAS SUNDAINUS)
Badak bercula 1 atau di sebut juga
badak jawa,adalah salah satu dari 5 jenis badak yang masih ada di dunia. Kulitnya tampak seperti mantel baja.Habitat tinggal di hutan hujan dataran rendah ,padang rumput basah dan daerah banjir /genangan air.Usia hidup mencapai umur 30-45 tahun.Saat ini populasinya di perkirakan tinggal 40-50 ekor yang hidup di Taman Nasional Ujung kulon.Berkurangnya populasi badak jawa akibat perburuan liar untuk di ambil culanya. Cula badak berukuran sekitar 20 cm ,di pasar gelap harga cula badak di hargai $30.000/kg.
8.ELANG JAWA ( SPIZAETUS BARTELSI)
Burung ini sangat identik dengan
burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia. Salah satu spesies elang endemik pulau jawa dan di tetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia sejaka 1992.
Bertubuh besar, langsing panjang tubuh sekitar 60-70 cm dari paruh sampai ekor.
Ketika terbang elang jawa serupa dengan elang brontok.
Pada umumnya elang jawa membuat sarang yang jauh dari jangkauan namun tidak terlalu jauh dari aktifitas manusia . Burung ini sangat tergantung pada hutan primer. Masa bertelur berlangsung dari bulan Januari hingga juni.
Sebaran terbatas di pulau jawa dari ujung barat ( Taman nasional ujung kulon) hingga ujug timur (semenanjung blambangan purwo).
9.MONYET WOLAI SULAWESI
Monyet wolai atau yaki adalah kera hitam endemik sulawesi bagian utara dan beberapa pulau kecil sekitanya. Merupakan species monyet makaka terbesar yang mudah di bedakan dari monyet jenis lain,dengan ciri-ciri sekujur tubuh berwarna hitam legam dengan rambut jambul, pantat merah muda dan ekor sepanjang 20 cm.Populasi satwa langka ini terancam punah akibat perburuan liar untuk diambil dagingnya,terutama saat natal dan tahun baru.
10.BADAK BERCULA 2 ( DICERORHINUS SUMATRARENSIS)SUMATRA
Badak bercula 2 endemik sumatera ini di kenal juga sebagai badak berambut yang merupakan badak terkecil dari species dicerorhinus.
Memiliki berat antara 500-1000 kg dengan panjang tubuh 2,36-3,18 meter dan tinggi 112 - 145 cm.Ukuran cula 15-25 cm,dan memiliki rambut di sekujur tubuhnya.
Badak adalah hewan penyendiri dan tersebar secara luasa sehingga sulit di perkirakan populasi yang tepat saat ini,di perkirakan jumlah mereka saat ini tak lebih dari 80 ekor.
11.MUSANG CONGKOK ( PRIONODON LINSANG )
Hewan yang biasa di sebut linsang atau
musang luwak ini adalah Satwa langka yang hanya dapat di temui di pegunungan aceh dan sumatra barat.Berat tubuh mencapai 5 kg dan panjang 71 cm dan ekornya mencapai panjang 35 cm.
Bentuk kepala seperti kepala kucing, dengan bulu berwarna kuning campur putih di bagian kepala dan paduan belang hitam di tubuhnya.
Musang congkok termasuk hewan omnivora yang aktif mencari makan di malam hari .
12.SINGUAR ( TARSIUS BANCANUS)
Dijuluki sebagai primata terkecil di dunia. Mempunyai berat tubuh antara
80 – 140 gram dan panjang cuma 12 – 15 cm cukup layak bila disebut
primata terkecil. Walaupun mempunyai sepasang mata yang besar yang
ukurannya melebihi volume otaknya tapi hanya dapat digunakan pada malam
hari saja. Mirip dengan burung hantu. Kepulauan Riau, kepulauan
kalimantan dan sumatera bagian selatan juga tenggara adalah habitat
aslinya.
13.BABI RUSA ( BABYROUSA BABYRUSSA)
Hewan endemik sulawesi bertaring panjang,termasuk ke dalam species babi liar yang penyebarannya hanya terdapat di pulau sulawesi,togian,malenge,sula dan pulau buru.Habitat hidup di lingkungan hutan hujan tropis.
Babi rusa adalah hewan karnivora yang suka melahap buah-buahan dan dedaunan. Aktif bergerak di malam hari untuk menghindari incaran binatang buas yang mengancam mereka.
14. JALAK PUTIH (STURNUS MELANOPTERUS)
Salah satu species burung jalak yang kian langka,karena peburuan liar.
Penyebaran terdapat di pulau jawa,bali,lombok,sumatra dan kalimantan.
Sekilas penampakannya mirip dengan jalak bali bedanya di bagian sekitar mata jalak putih berwarna kuning sedangkan jalak bali berwarna biru.
Jalak Putih berukuran sedang,
sekitar 20-25 cm, dengan paruh yang kuat, tajam dan lurus.Warna bulu burung ini sangat cantik, dengan dominasi warna putih bersih
dan ditambah sedikit warna hitam di bagian ujung sayap dan ujung
ekornya.
15.PESUT MAHAKAM (ORCAELLA BREVIROSTRIS)
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) adalah mamalia air yang unik.
Berbeda dengan lumba-lumba dan ikan paus, pesut hidup di air tawar: di
sungai dan danau daerah tropis dan subtropis.
Pesut Mahakam adalah salah satu sub-species dari populasi pesut di
Sungai Irrawaddy (Myanmar), Sungai Mekong (Kamboja, Laos, dan Vietnam),
Danau Songkhla (Thailand), dan Malampaya (Filipina). Kabarnya pesut,
atau irrawaddy dolphin,
di Myanmar, Kamboja, Laos, dan Vietnam sudah punah.
Pesut mahakam dewasa memiliki panjang tubuh hingga 2,5 meter dengan
berat mencapai 130 kg. Tubuh Pesut berwarna abu-abu atau kelabu sampai
biru tua dengan bagian bawah berwarna lebih pucat.
Populasi pesut mahakam hanya 50-70 ekor. Karena pesut ini hanya
hidup di Sungai Mahakam, ia ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi
Kalimantan Timur.
16 .MACAN TUTUL JAWA (PANTHERA PARDUS MELAS)
Macan tutul jawa atau macan kumbang dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai indra
penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada umumnya
memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan
bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah
cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang sangat membantu dalam
beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang
betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
Hewan ini soliter, kecuali pada musim berbiak. Macan tutul ini lebih
aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka
hewan lebih kecil biasanya diletakkan di atas pohon.
Macan tutul merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di
Pulau Jawa. Frekuensi tipe hitam (kumbang) relatif tinggi. Warna hitam
ini terjadi akibat satu alel resesif yang dimiliki hewan ini.
17. KURA-KURA HUTAN SULAWESI (LEUCOCEPHALON YUWONAI)
Kura-kura hutan sulawesi atau kura-kura paruh betet merupakan hewan langka yang hanya terdapat di sulawesi bagian utara.Berukuran
sedang dengan karapas sepanjang 28 – 31 cm (jantan) dan 20 – 25 cm
(betina). Daerah sebarannya hanya terdapat di pulau Sulawesi bagian
utara.
Mereka melakukan segala aktifitasnya di kawasan hutan pada siang hari
(makhluk Diurnal). Mereka hanya kembali ke wilayah perairan saat malam
tiba (untuk beristirahat) atau saat musim kawin saja.
Diperkirakan saat ini, populasi Kura-kura Hutan Sulawesi kurang dari 250 ekor saja yang hidup di alam bebas. Penyebab utama kelangkaannya adalah perburuan liar dan perdagangan
bebas. Perkiraan pada tahun 1990 menyebutkan, terdapat 2.000 hingga
3.000 ekor Kura-kura Hutan Sulawesi yang diperjualbelikan ke Tiongkok
sebagai makanan. Mereka juga banyak diekspor ke berbagai penjuru Benua
Eropa dan Amerika sebagai hewan peliharaan.
18.BERUK MENTAWAI (MACACA PAGENSIS)
Beruk menatawai atau masyarakat mentawai menyebutnya Bokoi adalah hewan primata endemik kepulauan mentawai , lepas pantai sumatra barat.Secara umum bokoi mirip beruk pada umumnya.
Bokoi berjalan merangkak untuk mencari makan,makanan utama adalah biji-bijian,buah dan dedaunan.
Primata endemik pulau mentawai berada dalam ambang kepunahan karena populasinya saat ini hanya tinggal 2000 an ekor saja.
19.MONYET EKOR BABI (SIMIAS CONSOLOR)
Simakabou atau Monyet ekor babi adalah primata asli indonesia yang dapat di temui di habitat asalnya terbatas di kepulauan mentawai yaitu dipulau sipora pagai utara,pagai selatan serta pulau siberut.
20.TOKHTOR SUMATERA (CARPOCOCCYX VIRIDIS)
Tokhtor sumatera adalah burung endemik Sumatera termasuk dalam 18
burung paling langka di Indonesia. Burung Tokhtor sumatera didaftar
sebagai satwa Kritis yakni status konservasi dengan keterancaman paling
tinggi. Diduga populasinya tidak mencapai 300 ekor. Burung Tokhtor Sumatera pernah dianggap punah
karena sejak terdiskripsikan pada 1916 tidak pernah dijumpai lagi, baru
pada November 1997 seekor Tokhtor Sumatera berhasil difoto untuk
pertama kalinya oleh Andjar Rafiastanto. Photo selanjutnya terjadi pada
tahun 2006, perangkap kamera survei untuk harimau dekat dengan Taman Nasional Kerinci Seblat dapat mengambil gambar dari burung Tokhtor Sumatera.
21.RUSA BAWEAN (AXIS KUHLII)
Rusa endemik pulau Bawean ini hanya dapat di temukan di pulau bawean,satwa ini termasuk binatang langka karena populasinya diperkirakan hanya tersisa sekitar 300 ekor di alam bebas.
Rusa Bawean hidup dalam kelompok kecil yang biasanya terdiri atas rusa
betina dengan anaknya atau jantan yang mengikuti betina untuk kawin.
Mereka tergolong hewan nokturnal atau aktif mencari makan di malam hari.
22.GAGAK BANGGAI (CORVUS UNICOLOR)
Burung
Gagak Banggai (Corvus Unicolor) atau lebih di kenal dengan burung
kuyak, satu-satunya buruk gagak yang ternyata hanya ada di alam Banggai
Kepulauan (Bangkep).
Burung dengan ciri berukuran lebih kecil
dari gagak biasa dengan panjang rata-rata 39 sentimeter, warna
kecoklatan, pemakan serangga dan sering naik turun bukit secara
berkelompok antara 3 sampai 5 ekor.
23. BEKANTAN
Bekantan atau orang kalimantan menyebutnya monyet belanda atau pika atau bahara bentangan atau rasen dan kahau ,adalah sejenis monyet yang memiliki hidung panjang dan besar memiliki rambut berwarna coklat kemerahan merupakan satu dari dua species dalam genus tunggal monyet nasalis.Primata hidung panjang ini endemik pulau kalimantan.Habitat tinggal di hutan rawa-rawa,hutan pantai dan hutan bakau di kalimantan.
24.BURUNG KACAMATA SANGIHE (ZOSYEROPS NEHRKORNI)
Merupakan satu dari 22 jenis
burung kacamata/pleci yang terdapat di
Indonesia.Satwa langka endemik pulau sangihe ini mendekati kepunahan
karena populasinya saat ini di perkirakan tinggal 50 ekor.
25. GAJAH SUMATERA (ELEPHAS MAXIMUS SUMATRANUS)
Gajah Sumatera (Elephas maximus) saat ini, terutama seluruh gajah Asia dan sub-spesiesnya, termasuk satwa terancam punah (
critically endangered)
dalam daftar merah spesies terancam punah yang keluarkan oleh Lembaga
Konservasi Dunia –IUCN, termasuk Gajah Sumatera. Di Indonesia, Gajah
Sumatera juga masuk dalam satwa dilindungi menurut Undang-Undang No 5
Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
dan diatur dalam peraturan pemerintah yiatu PP 7/1999 tentang
Pengawetaan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Masuknya Gajah Sumatera (
Elephas maximus sumatrensis)
dalam daftar tersebut disebabkan oleh aktivitas pembalakan liar,
penyusutan dan fragmentasi habitat, serta pembunuhan akibat konflik dan
perburuan. Perburuan biasanya hanya diambil gadingnya saja, sedangkan
sisa tubuhnya dibiarkan membusuk di lokasi.
26.CELEPUK SIAU (OTUS SIAOENSIS)
DAFTAR PUSTAKA
http://www.inddit.com/f-6y9qme/musang-congkok-satwa-langka-dilindungi-khas-sumatera-barat
https://id.wikipedia.org/wiki/
http://www.bibitikan.net/mengenal-ikan-pesut-mahakam-mamalia-air-asli-kalimantan-timur/
https://alamendah.org/2011/09/17/kura-kura-hutan-sulawesi-leucocephalon-yuwonoi-nan-langka/